1 Yohanes 4:15-18
...: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman
dan barang siapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih
(1Yohanes 4:18)
Seorang bijak pernah menulis, "Ketika kasih hadir, ketakutan pun lenyap." Saya mengenal banyak orang kristiani yang tersiksa oleh perasaan ragu, tak berharga, dan penuh dosa. Mereka berpikir harus berbuat sesuatu agar lebih dikasihi Allah. Namun, Yohanes menulis, "karena sama seperti Dia [Yesus], kita juga ada di dalam dunia ini" (1Yohanes 4:17). Artinya, bila Yesus meyakini kasih Bapa, Demikian pula seharusnya kita memiliki keyakinan yang sama dengan Yesus bahwa Bapa mengasihi kita dengan kasih sempurna.
...: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman
dan barang siapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih
(1Yohanes 4:18)
Seorang bijak pernah menulis, "Ketika kasih hadir, ketakutan pun lenyap." Saya mengenal banyak orang kristiani yang tersiksa oleh perasaan ragu, tak berharga, dan penuh dosa. Mereka berpikir harus berbuat sesuatu agar lebih dikasihi Allah. Namun, Yohanes menulis, "karena sama seperti Dia [Yesus], kita juga ada di dalam dunia ini" (1Yohanes 4:17). Artinya, bila Yesus meyakini kasih Bapa, Demikian pula seharusnya kita memiliki keyakinan yang sama dengan Yesus bahwa Bapa mengasihi kita dengan kasih sempurna.
Yesus telah menyelesaikan tugas penebusan bagi kita di kayu salib, maka semua hukuman atas dosa-dosa kita telah berlalu dan dihapus selamanya. Kini kita tidak lagi berada di bawah hukuman.
Kasih ini melenyapkan ketakutan. Seperti yang ditulis Yohanes, "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan" (ayat 18). "Ketakutan" yang dimaksud Yohanes adalah ketakutan akan penghakiman. Tetapi kita tak perlu takut lagi, sebab "sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus" (Roma 8:1). "Kasih sempurna" Allah telah mengenyahkan ketakutan.
Semua dosa kita telah diampuni. Kita dipegang erat oleh kasih Allah dan ditentukan untuk menikmati persekutuan abadi dengan-Nya. Bukan karena usaha yang kita lakukan, tetapi karena segala sesuatu yang telah dilakukan-Nya bagi kita. "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita" (1Yohanes 4:10). Itulah kasih yang sempurna!
1 comment:
Merry Christmas 2007 - from Bro Walter Mark Mukis
Post a Comment